Setelah saya pertimbangkan dengan matang, saya memutuskan akan menerjemahkan dan menjelaskan secara penuh kitab Quutul Quluub. Pertama saya tuliskan teksnya dalam bahasa arab. Disusul tulisan teks latinnya. Barulah saya terjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan cara yang, saya usahakan maksimal, mudah difahami. Kemudian saya tambahkan penjelasan saya dengan bahasa yang lebih bebas dan, mungkin dengan, penambahan contoh-contoh. Supaya lebih mudah lagi dalam memahaminya.
Dan hanya kepada Allah Kekasih Sejatiku, aku bersandar diri agar terus menuntunku didalam mewujudkan niat dan harapanku ini. Amin.
قوت القلوب – (ص 1)
Quutul Quluub halaman 1
بسم اللّه الرحمن الرحيم
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
الْمُقَدِّمَةُ
Al-Muqoddimah
Pendahuluan
الْحَمْدُ لِلّهِ الْأَوَّلِ الْأَزَلِيِّ قَبْلَ الْكَوْنِ وَالْمَكَانِ، مِنْ غَيْرِ أَوَّلٍ وَلَا بِدَايَةٍ،
Alhamdulillahi Al-Awwali Al-Azaliyyi qobla al-kauni wa al-makaani min ghoiri awwalin wa laa bidaayatinSegala puji adalah milik Allah Yang Maha Pertama, Yang Maha Azali sebelum adanya segala sesuatu yang maujud dan sebelum adanya semua tempat, dengan tanpa awalan dan tanpa permulaan.
Penjelasan saya:
Maha Pertama itu artinya tidak berawal atau tanpa permulaan, bukan sekedar paling dahulu. Maha Azali itu berada di luar waktu dan tempat.
الْآخِرِ الْأَبَدِيِّ بَعْدَ فَنَاءِ الْمَكْنُوْنَاتِ وَالْأَزْمَانِ بِغَيْرِ آخِرٍ وَلَا غَايَةٍ،
Al-Aakhiri Al-Abadiyyi ba’da fannai al-maknuunaati wa al-azmaani bighoiri aakhirin wa laa ghooyatinYang Maha Akhir, Yang Maha Abadi sesudah musnahnya segala sesuatu yang maujud dan sesudah musnahnya semua zaman atau waktu, dengan tanpa akhir dan tanpa ujung.
Penjelasan saya:
Maha Akhir itu maksudnya tanpa akhir yang berkesudahan, bukan sekedar yang terakhir. Maha Abadi itu artinya tidak lekang oleh waktu selama-lamanya. Allah itu tidak berubah dan tetap berada dalam keadaan-Nya yang sempurna selama-lamanya.
الظَّاهِرِ فِي عُلُوِّهِ بِقَهْرِهِ عَنْ غَيْرِ بُعْدٍ، وَالْبَاطِنِ فِي دُنُوِّهِ بِقُرْبِهِ مِنْ دُوْنِ مَسٍّ،
Adz-Dzoohiri fii ‘uluwwihii bi qohrihii ‘an ghoiri bu’din, wa Al-Baathini fii dunuwwihii bi qurbihii min duuni massin.Yang Maha Lahir (Maha Tampak) atau Maha Jelas ketinggian-Nya (kemulian-Nya) dengan keperkasaan-Nya yang tanpa berada di kejauhan. Dan Yang Maha Batin dalam kedekatan-Nya dengan dekat yang tanpa bisa disentuh.
Penjelasan saya:
Allah Maha Lahir (Maha Tampak) itu artinya Allah adalah Zat Yang Paling Nampak dalam segala sesuatu. Tidak ada sesuatu, apa pun itu, yang tidak menunjukkan keberadaan Allah SWT sebagai Pencipta Yang Sempurna. Sehingga bagi orang yang benar-benar berfikir dengan jernih dan mendapatkan hidayah Allah pastilah ia akan menemukan Allah di manapun dan pada apa pun. Begitu lahirnya dan begitu tampaknya hingga seorang saalik (penempuh jalan sufi) yang mencapai maqomul fanaa’ (kedudukan wilayah atau kewalian yang lebur dalam Allah) tidak akan menemukan wujud lain selain Allah SWT. Inilah yang disebut dengan Laa maujuuda illallooh tidak ada yang maujud (secara hakikat) kecuali Allah.
Allah Maha Batin itu artinya Allah adalah Zat Yang Paling Dekat atau Paling Intim dengan segala sesuatu. Kalau kita berbicara di dalam hati, misalnya membatin sesuatu, seolah-olah kita sendiri yang mendengar dan mengerti. Ternyata tidak wahai saalik, sekali-kali tidak. Allah mendengar dan Allah mengerti lebih jelas sejelas-jelasnya dan lebih total setotal-totalnya dari pada Anda dan hati Anda sendiri. Jadi kalau Anda merasa hati itulah batin Anda yang memang demikian kenyataannya. Maka ketahuilah, Allah Yang Maha Batin lebih batin bahkan paling batin dari pada batin Anda sendiri.
0 comments:
Post a Comment